Saya pastikan, Anda yang pendukung atau simpatisan Jusuf Kalla-Wiranto (JK-WIN) dan Megawati Soekarnoputri-Prabowo Subianto (MEGA-PRO), akan sewot besar dengan judul postingan di atas. Tendensiuslah atau sok tahulah! Sebaliknya, Anda yang pendukung atau simpatisan Susilo Bambang Yudhoyono-Boediono (SBY-BERBUDI) akan bersorak gembira. Optimislah atau sangat memberi harapanlah! Wajar sajalah. Saya akan membagi postingan ini menjadi beberapa bagian: satu seperti judul yang tertera di atas, lainnya hal-hal yang menyebabkan SBY-BERBUDI gagal terpilih. Semuanya dalam konteks belajar menganalisa. Mari kita coba urai satu-persatu….
Sebenarnya untuk sampai pada kesimpulan SBY-BERBUDI bakal memenangi pertarungan sangatlah sederhana, tidak harus berpikir rumit. Saya memulainya dengan jumlah perolehan kursi DPR pada Pemilihan Umum Legislatif (Pileg) 2009 lalu. Kalau Anda percaya bahwa perolehan kursi itu sebanding dengan persentase suara yang diperoleh, dan ini akan terulang pada Pilpres nanti, maka Anda harus yakini hitung-hitungan ringan di bawah ini:
1. Koalisi SBY-BERBUDI
PD+PKS+PPP+PAN+PKB –> 150+57+43+37+27 = 314
2. Koalisi JK-WIN
Golkar+Hanura –> 107+18 = 125
3. Koalisi MEGA-PRO
PDIP+Gerindra –> 95+26 = 121
Jumlah seluruh kursi DPR –> 314+125+121 = 560
Kalau Anda percaya dengan perolehan suara atau kursi di DPR ini, yang dengan sendirinya mencerminkan kekuatan partai, maka seharusnya Pemilihan Umum Presiden (Pilpres) 8 Juli 2009 mendatang hanya berlangsung satu putaran saja dan SBY-BERBUDI bisa langsung menjadi Presiden/Wapres baru. Mengapa demikian? Jelas kekuatan angka 314 lebih dari 50 persen + 1 (560:2 = 280 + 1 = 281) sebagai syarat memenangi pertarungan tanpa harus beradu di putaran kedua.
Itu kalau Anda yakini perhitungan dari perolehan kursi (suara) masing-masing partai dan koalisi partai. Tidak ada argumen lain dari cara menghitung ini, bukan? So, jangan marah dan gusar (khususnya pendukung setia JK-WIN dan MEGA-PRO) atas kesimpulan saya yang bersandar pada satu faktor (perolehan kursi) itu. Uraian saya belum selesai.
Ada beberapa faktor lain yang bisa membuyarkan harapan para pendukung dan simpatisan SBY-BERBUDI, yang berujung pada kegagalan SBY-BERBUDI menjadi Presiden/Wapres baru. Faktor-faktor yang akan saya uraikan dalam postingan sambungan berikutnya adalah:
- Faktor strategi pertempuran 3 Jenderal Angkatan Darat plus strategi pertarungan 3 sipil
- Faktor perbedaan memilih partai (thing) dengan memilih orang (person)
- Faktor putaran kedua Pilpres
- Faktor kelihaian master campaign dalam menggoreng/menggodok isu
- Faktor kecepatan memintal jaringan sosial
- Faktor kapital (uang) dan pengaruh (kekuasaan)
- Faktor sentimental
- Faktor lainnya di luar faktor-faktor di atas!
Pada postingan Belajar Menganalisa berikutnya, saya akan coba mengurai satu persatu faktor-faktor di atas, faktor-faktor yang bisa memupus harapan SBY-BERBUDI memenangi kursi presiden/wapres, sekaligus memunculkan kuda hitam yang tidak terduga. Please jangan marah dan gusar dulu atas postingan ini, mari kita berargumen dengan logis. Setuju atau tidak, pastilah Anda punya reason-nya yang ingin kita sharing bersama. (Bersambung)